News Update :
Home » » Yogyacarderlink Tidak Ingin Dibilang Hacker

Yogyacarderlink Tidak Ingin Dibilang Hacker

Penulis : Unknown on Minggu, 20 Januari 2013 | 23.53

JAKARTA - Komunitas yang menamakan dirinya Yogyacarderlink ini telah menunjukkan kemampuannya mengacak-acak situs pemerintah. Dengan bermarkas di MIRC, Yogyacarderlink mengaku ingin mengurangi dampak kapitalisme, ingin membuat bangsa Indonesia maju dan menyingkirkan orang malas.

Seperti apa mereka dan apa sebenarnya tujuan mereka, berikut wawancara Yandasonteam dengan salah satu anggota Yogyacarderlink, Minggu (9/11/2008) malam, yang mengaku bernama Day dan berusia 21 tahun.

Yandason (OKZ) : Jadi nama kamu sebenarnya siapa?
Yogyacarderlink (Day): Day

Okz: Nama asli?
Day: Bukan, itu inisial saya

Okz: Hari ini, Minggu (9/11/2008), banyak banget situs pemerintah yang di-hack, kamu kebagian nge-hack yang mana?
Day: Hari ini saya ga ikut nyerang. Tadi malem bobo manis di kasur sama bonekaku

Okz: Sulit sekali mencari tahu tentang Yogyacarderlink
Day: Terakhir aku searching di Google, banyak sekali web yang publish tentang kami. Itu mudah didapatkan, kok

Okz: Saya sempat mencari di Google, tapi mentok di MIRC*
Day: Lah, memang markasnya di sana

Okz: Jadi kalian cuma berkomunikasi lewat MIRC? Kalau ada penyusup bagaimana?
Day: Belakangan ini memang banyak nick-nick aneh yang masuk ke channel kami. Kalau sudah ketahuan aneh, biasanya kami tanya dulu. Kalau tidak dijawab, langsung kami banned. Lagipula, sebenarnya kebiasaan kami kalau di channel MIRC itu tidak sering membicarakan tentang hacking, kebanyakan masalah wanita. Hehehe...

Okz: Trus, sebenarnya apa tujuan kalian merusak situs-situs itu? Apa cuma mau populer aja?
Day: Kalau cuma mau cari perhatian, kita-kita pada ikut Indonesian Idol aja, gampang kok. Tampang kita-kita kan ganteng-ganteng. Hehehe.... Tujuan kita cuma ingin mengurangi dampak kapitalisme. Kami ingin membuat bangsa Indonesia lebih maju dan menyingkirkan orang-orang malas.

Okz: Memangnya bisa, membuat bangsa Indonesia maju dan mengurangi dampak kapitalisme dengan cara meng-hack situs?
Day: Simple-nya gini, admin situs dengan domain .go.id itu kan lumayan dibayar mahal. Tapi kenapa hasil kerjanya tidak berbanding lurus dengan biaya yang dikeluarkan. Artinya, mereka cuma makan gaji buta. Saya tidak melihat determinasinya antara output dengan result-nya.

Okz: Kenapa tidak kirim pernyataan resmi aja ke admin yang dituju? kasih tahu secara baik-baik.
Day: Kami sudah sering melakukan hal itu. Contohnya situs Bank Niaga yang kemarin saya deface. Satu bulan sebelumnya, temen saya sudah mengirim email baik-baik tentang kelemahan web mereka. Tapi sampai sekarang tidak ada perbaikan dan mereka tetap membiarkan situs tersebut 'bolong'. Bahkan nggak ada ucapan terima kasih sama sekali dari mereka. Ya, sudah, dengan amat terpaksa, kami serang. Padahal kalau mereka tidak langsung memperbaiki situs mereka sendiri, pastinya akan banyak kejahatan yang masuk. Bahkan lebih parah, jika penjahat tersebut mencuri data-data para pelanggan mereka.

Okz: Dari jutaan situs yang ada di Indonesia, sudah berapa banyak yang kamu deface?
Day: Adalah beberapa. Saya cuma 'menjahili' web-web yang besar. Kalo web kecil, itu lagi iseng saja.

Okz: Bagaimana kamu mengategorikan situs itu besar atau kecil?
Day: Dari urgensinya. Seberapa banyak orang yang mengakses situs tersebut. Seberapa kuat dan besarnya server yang digunakan oleh sebuah web karena hal itu akan berbanding lurus dengan pengakses dan tingkat kepentingannya. Tapi kami ini sebenarnya saya dan team bukan hacker, loh!

Okz: Kalau bukan hacker, lalu apa?
Day: Kami tidak menyebutkan diri kami ini hacker. Terlalu berat maknanya. Carder mungkin. Terserah apa namanya, yang jelas kami bukan hacker. Kami hanya komunitas carder biasa, but we can do all you can't do.

Okz: Sombong sekali kesannya. Dapat darimana kalimat itu?
Day: Yah, memang kami bisa melakukan apa yang tidak bisa dilakukan orang lain (seraya tertawa). Kami dapat kalimat itu sewaktu gathering di Ancol kemarin. Itu belakangnya bukan danau, seperti yang diberitakan media tapi kita memang lagi di Ancol.

Okz: Katanya carder, kok gatheringnya di Ancol. Tidak elit sekali. Hehehe...
Day: Hehehe.... kebetulan kami ada urusan dengan salah satu teman kami di Jakarta.

Okz: Emang kalian semua dari luar daerah?
Day: Kebanyakan kami memang dari Yogya

Okz: Tapi katanya kalian ini komunitas, kok cuma sembilan orang yang gathering
Day: Sebenarnya kami ada 13 orang, sisanya sedang makan, jadi tidak ikut difoto. Temen-temen lain banyak yang tidak bisa ikut.

Okz: Aksi kalian ini cukup membuat geram pihak berwajib dan pemerintah, tentunya. Memang kalian tidak takut terjerat hukum?
Day: Kalau saya pribadi tidak begitu takut. Kalau teman-teman yang lain, saya tidak tahu. Mungkin mereka ada rasa takut juga. Toh, kami kan manusia biasa.

Okz: Kalian itu memangnya terdiri dari berapa kelompok?
Day: Kita satu kelompok. Lebih tepatnya, kita cuma researcher biasa. Kita cuma sekelompok orang yang mempunyai hobi dan tujuan yang sama.

Okz: Hobi mengoyak-oyak situs?
Day: Yah begitulah. Hahahaha....

Okz: Target situs yang akan kalian acak-acak, selanjutnya apa?
Day: Targetnya web yang dot go dot id itu, situs pemerintah lah pokoknya

Okz: Situs apa?
Day: Hehehe.... Buat shock therapy aja, ah. Biar para admin tetap berjaga-jaga.

Perbincangan pun terhenti karena hari kian malam. Tidak terasa lebih dari tiga jam percakapan ini berlangsung, sejak pukul 20.52 WIB hingga pukul 23.25 WIB.

*MIRC merupakan singkatan dari Microsoft Internet Relay Chat. Secara kasar, IRC adalah media untuk berbicara real time dengan orang lain di Internet, mirip dengan messenger lain buatan Yahoo dan Google.
Share this article :

Posting Komentar

 
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger